Cegah Perang Harga, Ini Janji BYD ke Pemasoknya
JAKARTA - BYD mengatakan akan secara aktif menanggapi inisiatif industri yang menyempurnakan aturan bagi produsen mobil untuk melakukan pembayaran tepat waktu kepada pemasok.
BYD bergabung dengan perusahaan otomotif China lain dalam mematuhi seruan pemerintah untuk melawan perang harga.
Raksasa kendaraan listrik China tersebut, Senin (15/9/2025), menyatakan akan berfokus pada konfirmasi pesanan, pengiriman dan penerimaan, pembayaran dan penyelesaian, serta durasi kontrak, di antara aspek-aspek penting lainnya dalam memastikan pembayaran tepat waktu.
Menurut Reuters, Senin (15/9/2025), pernyataan tersebut dan janji serupa dari produsen mobil besar China, termasuk SAIC Motor, Changan, Chery, dan Xiaomi, menyusul inisiatif dari Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) sebelumnya.
Proposal CAAM tersebut membahas kekhawatiran atas potensi celah dalam memenuhi komitmen industri pada bulan Juni untuk melakukan pembayaran kepada pemasok dalam waktu 60 hari.
Inisiatif tersebut menetapkan bahwa penerimaan barang pada prinsipnya tidak lebih dari tiga hari kerja, yang akan menjadi awal dari periode pembayaran 60 hari, menurut pernyataan asosiasi. Pembayaran harus dilakukan secara tunai atau dengan akseptasi bank,
“Pembayaran ini melibatkan proses yang kompleks dan karena sistem manajemen rantai pasokan produsen mobil yang berbeda-beda, pemenuhan janji mereka pun bervariasi,” kata asosiasi tersebut.
Chery, misalnya, mengatakan bulan lalu telah mempersingkat periode pembayaran pemasok rata-rata menjadi 47 hari, sementara produsen mobil lain umumnya tidak jelas mengenai lamanya pembayaran mereka.
Dalam rencana aksi yang dirilis akhir pekan lalu, Kementerian Perindustrian Tiongkok berjanji akan memperketat regulasi industri otomotif yang bergulat dengan permintaan yang tidak mencukupi dan "persaingan yang tidak teratur."
Kementerian tersebut menetapkan target penjualan kendaraan untuk tahun ini lebih rendah dari perkiraan CAAM di awal tahun.