JAKARTA-Mobil-mobil listrik China yang dipasarkan di Indonesia tidak akan ada lagi yang memiliki gagang pintu tersembunyi ke depannya. Meski pintu tersembunyi secara desain sangat futuristik, Pemerintah China akan mengeluarkan kebijakan untuk melarangnya.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China (MIIT) telah merilis draf standar nasional wajib untuk keselamatan gagang pintu mobil, menanggapi kekhawatiran tentang desain gagang pintu elektronik dan tersembunyi yang lebih baru.

"Persyaratan Teknis untuk Keselamatan Gagang Pintu Mobil," yang dirilis, Rabu (24/9/2025) untuk memperoleh masuk publik hingga 22 November 2025.

Tapi tahukah Anda, siapa mobil pertama yang desainnya menggunakan gagang pintu tersembunyi? Menurut Carnewschina.com, Rabu (24/9/2025), pada tahun 2012, Tesla Model S adalah mobil pertama yang menjadikan gagang pintu lipat otomatis yang dikontrol secara elektronik sebagai standar, dilengkapi dengan desain lipat otomatis induktif dan ramping yang menyatu dengan bodi mobil.

Hal ini langsung menjadi simbol kecanggihan teknologi dan 'daya tarik futuristik', yang kemudian ditiru oleh banyak produsen mobil.

Namun, desain ini kini menjadi bumerang bagi kendaraan karena masalah keselamatan dan keandalan. Karena gagang pintu sepenuhnya bergantung pada motor listrik dan kontrol perangkat lunak, penumpang dapat terjebak di dalam jika terjadi pemadaman listrik, kerusakan sistem, atau jika mereka kedinginan di musim dingin.

Beberapa insiden 'anak-anak yang terjebak hingga harus memecahkan jendela' telah mendorong penyelidikan regulator. Pada bulan September 2025, Kepala Desainer Tesla, Franz von Holzhausen, secara terbuka mengakui bahwa perusahaan sedang ‘mendesain ulang’ sistem gagang pintu untuk membuat pembukaan mekanis dalam keadaan darurat lebih langsung dan andal.

Sementara itu, di China Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi merilis draf bertujuan untuk mengatur gagang pintu tersembunyi elektrik baru dan memenuhi kebutuhan keselamatan yang muncul. Inisiatif ini bertujuan untuk menetapkan dasar keselamatan sekaligus memandu produsen untuk meningkatkan desain gagang pintu dan keselamatan kendaraan secara keseluruhan.

Persyaratan utama dalam rancangan standar tersebut meliputi:

Setiap pintu (kecuali tutup bagasi) harus memiliki gagang eksternal dengan fungsi pelepas mekanis.

Jika terjadi kecelakaan yang melibatkan baterai, pintu samping non-tabrakan harus dapat dibuka melalui gagang eksternal tanpa alat bantu.

Gagang pintu eksternal harus menyediakan ruang operasi tangan yang memadai, minimal 60 mm × 20 mm × 25 mm, terlepas dari posisi gagang.

Setiap pintu harus memiliki gagang internal dengan kemampuan pelepas mekanis yang dapat membuka pintu tanpa alat bantu.

Jika gagang internal elektrik terpasang, gagang cadangan mekanis juga harus disediakan.

Gagang internal harus mudah diidentifikasi, terlihat jelas, diposisikan dalam jarak 300 mm dari tepi pintu, dan terletak di zona tertentu relatif terhadap posisi tempat duduk.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Tiongkok CNAutoNews, Rong Hui, Wakil Direktur Institut Penelitian Standardisasi Otomotif Tiongkok, menjelaskan bahwa standar tersebut dikembangkan melalui penelitian ekstensif yang melibatkan lebih dari 20 perusahaan dan 63 model kendaraan. Persyaratan tersebut mengatasi permasalahan industri sekaligus menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan masalah keselamatan.

"Dengan perkembangan elektrifikasi otomotif, gagang pintu tersembunyi elektrik telah diadopsi secara luas, dan metode pengoperasian serta jenis struktur produk gagang pintu di pasaran semakin beragam," ujar Rong. "Standar-standar ini bertujuan untuk merespons teknologi dan persyaratan keselamatan baru."

Standar-standar ini berfokus pada tiga area utama: mengatur jenis struktur gagang pintu, memastikan metode pelepasan tetap berfungsi saat daya hilang, dan menstandardisasi penempatan gagang dengan penanda keselamatan yang jelas.

MIIT melakukan penelitian komprehensif terhadap lebih dari 230 konfigurasi gagang pintu model kendaraan dan melakukan uji validasi terhadap lebih dari 20 model. Para pakar industri dari lebih dari 100 produsen kendaraan domestik dan internasional, pemasok suku cadang, dan lembaga pengujian berpartisipasi dalam proses pengembangan standar.