Produsen Mobil Eropa tak Siap EV, Desak UE Beri Ruang Lebih Besar Mobil Hybrid

MOBILLISTRIKNEWS.COM, BRUSSELS- Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengajukan proposal kepada Komisi Eropa untuk memberi waktu yang lebih panjang terkait mobil listrik dengan mempertimbangkan tekanan yang dialami sektor ini akibat tarif AS dan dominasi China dalam kendaraan listrik.
Asosiasi yang mewadahi produsen mobil Eropa itu, Rabu (8/10/2025) mendesak Uni Eropa melonggarkan target pengurangan CO2 untuk mobil, van, dan truk, dengan periode kepatuhan yang lebih panjang dan peran yang lebih besar bagi kendaraan hibrida dan bahan bakar alternatif.
Premis ACEA adalah bahwa pengurangan emisi CO2 mobil dan van baru sebesar 100 persen pada tahun 2035 dengan target menengah tahun 2030 tidak lagi memungkinkan, karena produsen mobil menghadapi denda karena faktor-faktor di luar kendali mereka, seperti stasiun pengisian daya yang tidak memadai atau rendahnya permintaan.
Mobil listrik, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/10/2025) memiliki pangsa pasar sekitar 15,8 persen dari mobil baru di Uni Eropa, dengan van sebesar 8,5 persen dan truk sebesar 3,6 persen.
Untuk mobil, ACEA mengusulkan agar kepatuhan terhadap target 2030 didasarkan pada rata-rata periode lima tahun 2028-2032, agar kendaraan listrik kecil diberikan kredit super untuk mencapai target, dan agar kendaraan hibrida plug-in serta kendaraan pemanjang jarak memainkan peran yang lebih besar.
ACEA juga menginginkan agar kendaraan yang menggunakan bahan bakar netral karbon disejajarkan dengan kendaraan listrik dan memberikan insentif untuk inisiatif dekarbonisasi, seperti penggunaan baja hijau.
Untuk van, ACEA merekomendasikan pemenuhan target emisi CO2 2025 selama periode 2025-2029 dan modifikasi target pengurangan 50 persen untuk tahun 2030. Untuk truk, ACEA menginginkan peninjauan lebih awal dari yang direncanakan, yaitu pada tahun 2027, dan tindakan segera untuk mencegah produsen didenda karena tidak memenuhi target saat ini.
Kelompok kampanye transportasi dan lingkungan, T&E, mengatakan proposal ACEA akan menciptakan celah, yang berarti produsen mobil hanya perlu mencapai pangsa pasar kendaraan listrik sebesar 52 persen pada tahun 2035.
ACEA menyatakan bahwa ini adalah penilaian yang sangat prematur dan bahwa mayoritas kendaraan yang terjual jelas akan bertenaga listrik. Memberikan fleksibilitas tidak akan memperlambat transformasi, katanya, tetapi akan memastikan keamanan ekonomi blok tersebut.