Home > EV

Singapura Stop Pendaftaran Kendaraan Bensin Lima Tahun Lagi

Penjualan EV di Singapura melonjak 52 persen tahun ini.
WeRide berkolaborasi dengan Grab meluncurkan layanan taksi otonom bernama Ai.R di Singapura, September 2025. Foto: WeRide.
WeRide berkolaborasi dengan Grab meluncurkan layanan taksi otonom bernama Ai.R di Singapura, September 2025. Foto: WeRide.

MOBILLISTRIKNEWS.COM, Tak akan ada lagi pendaftaran kendaraan baru berbahan bakar bensin di Singapura dalam lima tahun lagi. Negara tetangga tersebut telah memutuskan menghentikan pendaftaran kendaraan baru berbahan bakar bensin mulai tahun 2030.

Dengan keputusan ini, Singapura memajukan rencananya untuk menghapuskan semua kendaraan bermesin pembakaran dalam (ICE) pada tahun 2040 dan mempercepat adopsi transportasi energi yang lebih bersih.

Vnexpress.net, pekan lalu melaporkan, jumlah kendaraan listrik (EV) di Singapura telah meningkat dari 26.200 pada akhir tahun lalu menjadi 39.800 sejauh ini pada tahun ini – melonjak 52 persen.

Transisi ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar mobil tentang hilangnya nilai budaya dan emosional dari mesin bensin, serta pertanyaan tentang infrastruktur pengisian daya dan kelanjutan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin untuk layanan darurat.

Para ahli juga memperingatkan bahwa peralihan ini akan mengganggu industri SPBU, dengan banyak SPBU berpotensi menjadi tidak menguntungkan atau membutuhkan adaptasi besar-besaran, dan menyoroti bahwa pengisian daya lambat—yang dilakukan di rumah, tempat kerja, atau mal—mungkin terbukti lebih praktis dan berkelanjutan daripada mengandalkan stasiun pengisian daya cepat yang mahal.

Pihak berwenang sedang mendorong solusi pengisian daya pintar untuk mengelola permintaan listrik, termasuk penjadwalan yang optimal dan manajemen beban.

Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura melaporkan bahwa pemerintah telah mencapai separuh targetnya, yaitu 60.000 titik pengisian daya pada tahun 2030, dengan 24.000 titik telah terpasang, dan studi sedang berlangsung untuk menilai dampaknya terhadap infrastruktur energi negara tersebut.

Bahkan dengan pertumbuhan infrastruktur, para ahli menekankan bahwa tantangan terbesar adalah mengubah kebiasaan pengguna, karena pemilik kendaraan listrik perlu beradaptasi dengan pola pengisian daya yang berbeda dari pengisian bahan bakar bensin tradisional, termasuk pengisian daya selama aktivitas sehari-hari atau di malam hari.


× Image