Porsche Menunda Peluncuran Mobil Listrik Mewahnya
BERLIN-Produsen mobil sport mewah Porsche AG memutuskan menunda rencana peluncuran mobil listriknya. Penundaan yang disampaikan, Jumat (19/9/2025), karena melemahnya permintaan, tekanan di pasar utama China, dan tarif AS yang lebih tinggi.
Penundaan ini menyebabkan induk perusahaan Porsche, Volkswagen memangkas proyeksi laba mereka untuk tahun 2025.
Volkswagen, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (20/9/2025), mengatakan akan menanggung kerugian sebesar 6 miliar dolar AS dari perombakan produk yang luas, yang menunda beberapa model EV demi mobil hibrida dan bermesin pembakaran, di anak perusahaannya tersebut yang 75,4 persen sahamnya mereka miliki.
Perubahan ini merupakan pergeseran besar bagi produsen model 911 ikonik yang berbasis di Stuttgart ini, dan diperkirakan akan berdampak pada laba operasional Porsche
"Kami menyaksikan perubahan besar dalam lingkungan otomotif," ujar Oliver Blume, CEO Porsche dan Volkswagen, kepada para analis dan jurnalis dalam panggilan telepon bersama, seraya menyebutkan penurunan permintaan yang nyata untuk kendaraan listrik eksklusif.
"Kami telah membuat keputusan strategis yang penting. Sekarang saatnya untuk mewujudkannya. Ini akan menjadi perjalanan yang sulit dan panjang, dan ini akan menuntut fokus penuh dan upaya keras kami."
Saham Porsche yang terdaftar di Bursa Efek Frankfurt turun 3,1 persen pada pukul 18.19 GMT, sementara saham Volkswagen turun 2,1 persen.
Porsche mengatakan akan menunda peluncuran beberapa mobil listrik murni, menambahkan bahwa SUV baru di atas model Cayenne awalnya tidak akan ditawarkan sebagai kendaraan listrik murni, tetapi dengan model bermesin pembakaran dan hibrida.
Akibatnya, Porsche memangkas proyeksi margin keuntungan tahun 2025 menjadi maksimum 2 persen dari sebelumnya 5-7 persen. Porsche juga memangkas proyeksi margin jangka menengahnya dari 15-17 persen menjadi paling tinggi 15 persen.
"Ini bukanlah margin yang diharapkan dari sebuah produk mewah, setidaknya bukan produk yang sukses," ujar analis UBS, Patrick Hummel, dalam panggilan telepon tersebut.
“Porsche akan memperpanjang masa produksi model kendaraan yang saat ini tersedia dengan mesin pembakaran internal (ICE) dan drivetrain hibrida, termasuk Panamera, hingga tahun 2030-an,” ujar Blume.
Blume mengatakan ia mengandalkan lebih banyak fleksibilitas di Uni Eropa terkait target Brussels untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 100 persen untuk mobil dan van baru pada tahun 2035.
Blume mengatakan rencana penurunan tarif impor otomotif AS menjadi 15 persen dari saat ini 27,5 persen masih dapat memakan waktu berminggu-minggu karena pembicaraan antara Brussels dan Washington mengenai masalah ini masih berlangsung.
Volkswagen sedang berdiskusi dengan pemerintah AS mengenai paket investasi yang menurut Blume juga dapat mencakup Porsche, tanpa memberikan informasi lebih spesifik.